Imam
Ja’far Ash-Shadiq (sa)1) berkata kepada sebagian sahabatnya: “Jika
isterimu memasuki kamarmu, belailah rambutnya di bagian muka, kemudian
menghadaplah bersama-sama ke kiblat, dan bacalah doa:
اًللَّهُمَّ
بِأَمَانَتِكَ أَخَذْتُهَا وَبِكَلِمَاتِكَ اِسْتَحْلَلْتُ فَرْجَهَا،
فَإِنْ قَضَيْتَ لِي مِنْهَا وَلَدًا فَاجْعَلْهُ مُبَارَكًا سَوِيًّا
وَلاَتَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ فِيْهِ شَرِيْكًا وَلاَنَصِيْبًا
Allâhumma biamânatika akhattuhâ, wa bikalimâtika istahlaltu farjahâ,
fain qadhayta lî minhâ waladan faj`alhu mubârakan syawiyyâ, walâ taj`al
lisysyaythâni fîhi syarîkan walâ nashîbâ.
Ya Allah, dengan amanat-Mu kujadikan ia isteriku dan dengan
kalimat-kalimat-Mu dihalalkan bagiku kehormatannya. Jika Kau tetapkan
bagiku memiliki keturunan darinya, jadikan keturunanku keberkahan dan
kemuliaan, dan jangan jadikan setan ikut serta dan mengambil bagian di
dalamnya.
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Jika kamu
hendak membawa isterimu ke rumahmu, sangat dianjurkan ia melakukan
shalat sunnah dua rakaat dengan niat mengharap kasih sayang Allah swt.
Ketika memasuki kamar hendaknya dalam keadaan berwudhu’, demikian juga
Anda (disunnahkan
melakukan shalat sunnah dua rakaat dengan niat yang sama), kemudian bacalah Tahmid dan shalawat, kemudian bacalah doa ini:
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي اَلْفَهَا وَوُدَّهَا وَرِضَاهَا بِي، وَاَرْضِنِي
بِهَا، وَاجْمَعْ بَيْنَنَا بِأَحْسَنِ اِجْتِمَاعٍ وَاَيْسَرِ ائْتِلاَفٍ
فَإِنَّكَ تُحِبُّ الْحَلاَلَ وَتُكْرِهُ الْحَرَامَ
Allâhummarzuqnî alfahâ wa wuddahâ wa ridhâhâ bî, wa ardhinî bihâ, wajma`
baynanâ biahsanijjtimâ`in wa aysari’tilâfin, fainnaka tuhibbul halâla
wa tukrihul harâm.
Ya Allah, karuniakan padaku kelembutan
isteriku, kasih sayang dan ketulusannya, ridhai aku bersamanya.
Himpunkan kami dalam rumah tangga yang paling baik, penuh kasih sayang
dan kebahagiaan, sesungguhnya Engkau mencintai yang halal dan membenci
yang haram.
Ketika Anda hendak melakukan hubungan suami-istri, bacalah doa ini:
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِي وَلَدًا وَاجْعَلْهُ تَقِيًّا ذَكِيًّا لَيْسَ فِي
خَلْقِهِ زِيَادَةٌ وَلاَنُقْصَانُ وَاجْعَلْ عَاقِبَتَهُ اِلَى خَيْر
Allâhummarzuqnî waladan, waj`alhu taqiyyan dzakiyyan laysa fî khalqihi ziyâdatun walâ nuqshân, waj`al `âqibatahu ilâ khayrin.
Ya Allah, karuniakan padaku keturunan, dan jadikan ia anak yang
bertakwa dan cerdas, tidak ada kelebihan dan kekurangan dalam fisiknya,
dan jadikan kesudahannya pada kebaikan. (Kitab Makarimul Akhlaq: 209)