Kamis, 25 April 2013

Salah Satu Penyebab Paru2 Basah


Paparan angin malam disebut-sebut dapat menyebabkan seseorang menderita paru-paru basah. Benarkah pemahaman masyarakat tersebut? Ahli kesehatan dr. Rifsia Ajani Husen mengatakan, paru-paru basah yang dimaksud adalah pneumonia. Tentu tidak tepat seandainya ada anggapan di masyarakat bahwa hal itu disebabkan oleh angin malam. “Pneumonia disebabkan terjadinya infeksi dari bakteri, virus, microplasma, jamur, berbagai senyawa kimia dan partikel,” katanya. Pneumonia merupakan penyakit yang bisa diderita masyarakat dari seluruh golongan umur. Dalam beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, pasien penderita pneumonia akut meninggal dunia akibat terlambat penanganan. Beragam penelitian menunjukan bahwa gejala pneumonia meliputi batuk-batuk, sakit dada, demam, dan biasanya diikuti gejala kesulitan bernapas. Dari data Asosiasi Paru-Paru Amerika, kebanyakan disebabkan oleh virus dari pernapasan. Menurut dr. Rifsiah, orang yang sudah terkena pneumonia semestinya segera berobat. Sebab, jika penyakit ini dibiarkan akan fatal akibatnya. “Penderita bisa meninggal jika penyakit ini dibiarkan,” jelasnya. Pneumonia juga mudah menular. Ada beberapa faktor risiko penularan infeksi pneumonia. Di antaranya adalah kekebalan tubuh lemah. Mereka yang daya tahan tubuhnya sedang tidak baik akan mudah tertular penyakit bila di lingkungannya ada penderita. Selain itu, orang berusia lanjut sangat rentan tertular. “Jadi tidak ada hubungan pneumonia dengan angin malam,” tegas dokter yang praktek di RS Asih, Tangerang ini. Meski demikian, masih banyak cara untuk mencegah penularan penyakit tersebut, seperti menempuh pola hidup sehat. Menjaga kondisi tubuh sangat penting. “Jika ada yang batuk, sebaiknya kita menutup mulut dan hidung,” anjurnya. Sementara untuk orang lanjut usia disarankan melakukan vaksinasi guna mencegah penyakit ini. Berikut langkah strategis untuk mencegah pneumonia sebagaimana rekomendasi dr. Rifsiah: - Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. - Mengusahakan sirkulasi udara yang baik di tempat tinggal maupun ruang kerja. - Hindari rokok dan penderita batuk. - Makanlah dengan gizi seimbang. - Lakukan imunasi, terutama untuk anak. Vaksin Hb sudah banyak dipakai untuk menangkal pneumonia.

gara2 Bola dihukum Mati


Komisi Disiplin PSSI akhirnya menjatuhkan sanksi seumur hidup kepada Edison Pieter Romaropen untuk berkecimpung di persepakbolaan nasional. "Kami telah memutuskan jika Pieter Romaropen melakukan tindakan buruk sekali dan dihukum seumur hidup," kata Ketua Komdis PSSI Hinca Pandjaitan usai memimpin rapat Komdis di Kantor PSSI Senayan. Seperti diketahui, Pieter Romaropen melakukan pemukulan terhadap wasit saat laga Persiwa Wamena melawan tuan rumah Pelita Bandung Raya. Akibat tindakannya itu, wasit Muhaimin yang memimpin jalannya laga harus mendapat perawatan medis dan tak bisa melanjutkan memimpin pertandingan. "Artinya, wasit tidak bisa melanjutkan tugasnya. Maka, sanksi tegas kita berikan meski pemain yang bersangkutan tidak kami panggil dalam sidang," tambah Hinca. Dalam sidang tersebut, memang tidak menghadirkan Pieter. Hinca beralasan, Komdis memberikan keputusan berdasarkan laporan dan melihat video pertandingan. Selain itu, merujuk pada penjelasan dari pengawas pertandingan. Dengan bersikap tegas terhadap Pieter, Hinca berharap citra PSSI bisa membaik. "Dari rekaman tersebut, Pieter sudah terbukti bersalah melukai wasit. Pieter berhak untuk mengajukan banding setelah Surat Keputusan-nya (SK) keluar pada Kamis (25/4). Pengajuan banding akan diterima selama 14 hari setelah keluarnya SK," pungkasnya. (esa/dzi)