Rabu, 17 Agustus 2011

akuntansi biaya bab 1

POKOK BAHASAN 11:      HARGA POKOK STANDAR - JURNAL DAN PENUTUPAN SELISIH

SUBPOKOK BAHASAN:

1.1.       Jurnal pada metode harga pokok standar.
1.2.       Penutupan selisih biaya.
1.3.       Laporan harga pokok produksi menggunakan harga pokok standar.

MATERI PERKULIAHAN

1.1.       Jurnal pada Metode Harga Pokok Standar

Dalam metode harga pokok standar, biaya produksi dibebankan sebesar biaya standar. Oleh karena itu, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan dicatat sebesar harga pokok standar. Jurnal pada metode harga pokok standar terdiri atas (1) jurnal untuk mencatat bahan baku, (2) jurnal untuk mencatat tenaga kerja langsung, (3) jurnal untuk mencatat overhead pabrik, dan (4) jurnal untuk mencatat persediaan barang jadi, dan (5) harga pokok penjualan.

Contoh
Atas dasar informasi dan jawaban pertanyaan pada Standard Corporation dalam pembahasan "Pokok Bahasan 10", buatlah jurnal untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan:
1.        bahan baku:
a.         jika persediaan bahan dicatat sebesar biaya standar buatlah jurnal untuk mencatat:
i)               pembelian bahan baku.
ii)             pemakaian bahan baku.
b.         jika persediaan bahan dicatat sebesar biaya sesungguhnya buatlah jurnal untuk mencatat:
i)               pembelian bahan baku.
ii)             pemakaian bahan baku.
2.        tenaga kerja langsung.
3.        biaya overhead pabrik:
a.         biaya overhead pabrik sesungguhnya.
b.         biaya overhead pabrik dibebankan.
c.         selisih biaya overhead pabrik:
i)               satu selisih biaya overhead pabrik.
ii)             dua selisih biaya overhead pabrik.
iii)           tiga biaya overhead pabrik.
4.        produk jadi yang selesai diproses.
5.        penjualan.





1.2.       Penutupan Selisih Biaya

Penutupan selisih biaya berhubungan dengan perlakuan terhadap selisih yang timbul akibat adanya perbedaan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Jika persediaan dinilai sebesar harga pokok standar maka selisih yang timbul akan diperlakukan sebagai biaya periode. Sebaliknya jika dinilai sebesar harga pokok sesungguhnya maka selisih yang timbul harus diprorasi (dialokasi) ke persediaan yang ada (persediaan bahan - khusus untuk selisih harga bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi) dan harga pokok penjualan.

Contoh
Atas dasar informasi dan jawaban pertanyaan pada kasus Standard Corporation dalam pembahasan "Pokok Bahasan 10", lakukan hal-hal sebagai berikut.
1.        Buatlah perhitungan prorasi selisih harga bahan baku dan jurnal untuk menutup selisih tersebut.
2.        Buatlah perhitungan prorasi selisih efisiensi bahan baku dan jurnal untuk menutup selisih tersebut.
3.        Buatlah perhitungan prorasi selisih tarip upah langsung dan selisih efisiensi tenaga kerja langsung, dan jurnal untuk menutup selisih-selisih tersebut.
4.        Buatlah perhitungan prorasi selisih biaya overhead pabrik - satu selisih dan jurnal untuk menutup selisih tersebut.
5.        Buatlah perhitungan prorasi selisih biaya overhead pabrik - dua selisih dan jurnal untuk menutup selisih-selisih tersebut.
6.        Buatlah perhitungan prorasi selisih biaya overhead pabrik - tiga selisih dan jurnal untuk menutup selisih-selisih tersebut.

1.3.       Laporan Harga Pokok Produksi Menggunakan Harga Pokok Standar

Laporan harga pokok produksi adalah laporan harga pokok produksi yang menggunakan harga pokok standar dalam menghitung harga pokoknya. Selesaikan laporan harga pokok produksi untuk Standard Corporation pada halaman berikut ini.


Standard Corporation
Laporan Harga Pokok Produksi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001
Kuantitas:
   Unit masukan:
Unit masuk proses
   Unit keluaran:
Unit barang jadi dan ditransfer ke gudang
Unit barang dalam proses akhir (100%, 60%)





1.800
   100


1.900


1.900
Unit Ekuivalen:
Unit barang jadi dan ditransfer ke gudang
Unit barang dalam proses akhir:
........... x .......%
........... x .......%

Bahan Baku
...........

...........
             .
............
Konversi
...........


 ...........
............
Perhitungan Harga Pokok per Unit:

Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik
Total biaya

Total Biaya
Rp.....................
.....................
   .... .................
Rp.....................
Unit
Ekuivalen
...........
...........
...........
Harga Pokok
    Per Unit
Rp...........
............
  ............
Rp..........
Perhitungan Harga Pokok Produk:
Barang jadi ditransfer ke gudang (................ x Rp..........)
Barang dalam proses akhir:
Biaya bahan baku (............... x Rp.........)
Biaya tenaga kerja langsung (............... x ......% x Rp.........)
Biaya overhead pabrik (............... x ........% x Rp.........)

Total perhitungan biaya



Rp...................
....................
   ....................


Rp....................




    .....................
Rp.....................


Latihan

Vogue Fashions, Inc. memproduksi blouse wanita untuk melayani pesanan dari department stores di berbagai kota. Standar biaya untuk setiap dosin blouse adalah:
Bahan baku (24 yards @ Rp1.100,00)                             Rp26.400,00
Tenaga kerja langsung (3 jam @ Rp4.900,00)           14.700,00
Overhead pabrik ( 3 jam @ Rp4.000,00)                               12.000,00
      Standar biaya per dosin                                                                      Rp53.100,00
Selama bulan Oktober 2001, perusahaan mengerjakan 3 pesanan berikut ini.
Pesanan
Jumlah Unit
Bahan Baku Dipakai
Jam Kerja Langsung
22
23
24
1.000 dosin
1.700 dosin
1.200 dosin
24.100 yards
40.440 yards
28.825 yards
2.980 jam
5.130 jam
2.890 jam
Berikut ini adalah informasi yang berkaitan dengan pengolahan ketiga pesanan tersebut selama bulan Oktober 2001.
1.      Perusahaan membeli 95.000 yards bahan baku seharga Rp106.400.000,00. Selisih harga bahan baku dicatat pada saat dibeli. Semua persediaan dicatat pada harga pokok standar.
2.      Pembayaran biaya tenaga kerja langsung adalah Rp55.000.000,00 dengan tarip upah langsung Rp5.000,00 per jam.
3.      Biaya overhead pabrik sesungguhnya adalah Rp45.600.000,00.
4.      Total budget biaya overhead pabrik untuk tahun 2001 adalah Rp576.000.000,00 pada tingkat kapasitas normal 48.000 dosin per tahun. Biaya overhead pabrik terdiri atas 40% biaya tetap dan 60% biaya variabel. Biaya overhead pabrik dibebankan atas dasar jam kerja langsung.
5.      Pada awal Oktober 2001 tidak terdapat persediaan barang dalam proses. Pada bulan Oktober 2001 pesanan 22 dan 23 telah selesai diproses dan dijual seharga Rp220.000.000,00. Tingkat penyelesaian pesanan 24 adalah bahan baku 100% sedang konversi 80%.
6.      Perusahaan menggunakan metode harga pokok pesanan dalam pengumpulan dan penentuan harga pokok produknya.
Pertanyaan:
1.      Hitunglah total harga pokok standar untuk pesanan 22, 23, dan 24.
2.      Hitunglah selisih harga bahan baku dibeli.
3.      Untuk setiap pesanan, hitunglah:
a.       Selisih efisiensi bahan baku.
b.      Selisih efisiensi tenaga kerja langsung.
c.       Selisih tarip upah langsung.
4.      Hitunglah selisih overhead pabrik jika digunakan analisis:
a.       Satu selisih.
b.      Dua selisih.
c.       Tiga selisih.
5.      Hitunglah disposisi selisih jika semua selisih dialokasi (prorate) ke persediaan dan harga pokok penjualan. Alokasi selisih harga dan efisiensi bahan baku didasarkan pada jumlah yards masing-masing. Alokasi selisih biaya konversi didasarkan pada jumlah unit ekuivalen masing-masing.
6.      Buatlah ikhtisar jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi selama bulan Oktober 2001.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar