POKOK BAHASAN 10: HARGA POKOK STANDAR - PERHITUNGAN DAN
ANALISIS SELISIH
SUBPOKOK BAHASAN:
1.1. Analisis selisih.
1.2. Selisih bahan baku.
1.3. Selisih tenaga kerja langsung.
1.4. Selisih overhead pabrik.
MATERI PERKULIAHAN
1.1. Analisis Selisih
Selisih adalah perbedaan antara standar dengan yang sesungguhnya. Selisih ini dapat digunakan manajemen untuk mengukur prestasi, memperbaiki efisiensi, dan memberi perlakuan tertentu (misalnya, sanksi atau penghargaan) terhadap fungsi yang bertanggungjawab. Selisih yang terjadi dapat berupa selisih menguntungkan (favorable variances) atau selisih tidak menguntungkan (unfavorable variances).
1.2. Selisih Bahan Baku
Selisih bahan baku adalah perbedaan antara biaya bahan baku standar dengan biaya bahan baku sesungguhnya. Selisih bahan baku dibedakan menjadi selisih harga bahan baku dan selisih efisiensi bahan baku. Selisih harga bahan baku dan selisih efisiensi bahan baku dihitung dengan rumus berikut ini.
Selisih harga
bahan baku = (Harga standar/unit - Harga sesungguhnya/unit) x Kuantitas sesungguhnya dibeli
Selisih efisiensi
bahan baku = (Kuantitas standar - Kuantitas dipakai sesungguhnya) x Harga standar/unit
1.3. Selisih Tenaga Kerja Langsung
Selisih tenaga kerja langsung adalah perbedaan antara biaya tenaga kerja langsung standar dengan biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya. Selisih tenaga kerja langsung dibedakan menjadi selisih tarip upah langsung dan selisih efisiensi tenaga kerja langsung. Selisih tarip upah langsung dan selisih efisiensi tenaga kerja langsung dihitung dengan rumus berikut ini.
Selisih tarip
upah langsung = (Tarip standar/jam - Tarip sesungguhnya/jam) x Jam kerja sesungguhnya
Selisih efesiensi tenaga
kerja langsung = (Jam kerja standar - Jam kerja sesungguhnya) x Tarip standar/jam
1.4. Selisih Overhead Pabrik
Selisih biaya overhead pabrik adalah perbedaan antara biaya overhead pabrik standar dengan biaya biaya overhead pabrik sesungguhnya. Selisih overhead pabrik terdiri atas tiga macam analisis, yaitu (1) analisis satu selisih, (2) analisis dua selisih, dan (3) analisis tiga selisih. Analisis dua selisih dibedakan menjadi (a) selisih anggaran (selisih terkendali) dan (b) selisih volume produksi (selisih kapasitas). Analisis tiga selisih dibedakan menjadi (a) selisih tarip (selisih pengeluaran), (b) selisih efisiensi overhead, dan (c) selisih volume produksi (selisih kapasitas).
Selisih-selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Analisis satu selisih:
Selisih BOP = BOP standar - BOP sesungguhnya
Analisis dua selisih:
Selisih anggaran
(selisih terkendali) = Budget BOP pada kapasitas standar - BOP sesungguhnya
Selisih volume produksi
(selisih kapasitas) = (Kapasitas standar - Kapasitas normal) x Tarip BOP tetap standar
Analisis tiga selisih:
Selisih tarip
(selisih pengeluaran) = Budget BOP pada kapasitas sesungguhnya - BOP sesungguhnya
Selisih efisiensi overhead = (Kapasitas standar - Kapasitas sesungguhnya) x Tarip BOP variabel standar
Selisih volume produksi= (Kapasitas standar - Kapasitas normal) x Tarip BOP tetap standar
Contoh
Berikut ini adalah informasi tentang standar produksi dan biaya produksi pada Standar Corporation untuk tahun 1999:
Harga bahan baku Rp5,00 per yard
Efisiensi bahan baku 2 yards per unit
Tarip upah langsung Rp8,00 per jam kerja langsung
Efisiensi tenaga kerja langsung 3 jam kerja langsung per unit
Tarip overhead pabrik variabel Rp1,10 per jam kerja langsung
Tarip overhead pabrik tetap Rp6,00 per jam kerja langsung
Produksi yang diharapkan pada kapasitas normal 2.000 unit
Jam kerja langsung yang diharapkan
pada kapasitas normal 6.000 jam kerja langsung
Harga pokok per unit:
Bahan baku (2 x Rp5,00) Rp10,00
Tenaga kerja langsung (3 x Rp8,00) 24,00
Overhead pabrik:
Variabel (3 x Rp1,10) Rp 3,30
Tetap (3 x Rp6,00) 18,00 21,30
Rp55,30
Budget biaya overhead pabrik pada kapasitas normal (6.000 jam kerja langsung):
- Total overhead pabrik variabel:
Bahan penolong Rp 600,00
Upah tidak langsung 3.000,00
Pemeliharaan 1.200,00
Bahan bakar 1.800,00
Rp6.600,00
- Total overhead pabrik tetap:
Listrik Rp 3.500,00
Supervisi 25.000,00
Depresiasi 1.500,00
Sewa pabrik 6.000,00
Rp36.000,00
Berikut ini adalah produksi dan biaya produksi sesungguhnya yang terjadi selama tahun 1999:
Harga bahan baku rata-rata Rp4,90
Pembelian bahan baku 4.500 yards
Pemakaian bahan baku 4.200 yards
Pembayaran upah langsung Rp49.725,00
Jam kerja langsung 5.850 jam kerja langsung
Unit produk selesai 1.800 unit
Unit produk dalam proses akhir
(TP: 100% BB, 60% BK) 100 unit
Unit yang terjual 1.650 unit
Harga jual per unit Rp100,00
Biaya administrasi dan umum Rp45.000,00
Biaya overhead pabrik sesungguhnya:
- Total overhead pabrik variabel:
Bahan penolong Rp 790,00
Upah tidak langsung 3.050,00
Pemeliharaan 600,00
Bahan bakar 1.755,00
Rp6.195,00
- Total overhead pabrik tetap:
Listrik Rp 3.800,00
Supervisi 25.000,00
Depresiasi 1.500,00
Sewa pabrik 6.000,00
Rp36.300,00
Pertanyaan:
Hitunglah:
1. Selisih bahan baku.
2. Selisih tenaga kerja langsung.
3. Selisih overhead pabrik:
a. Satu selisih.
b. Dua selisih.
c. Tiga selisih.
LATIHAN
Berikut ini adalah informasi yang diperoleh dari Ken-Glo Company selama tahun 1999:
Unit barang jadi 15.000 unit
Standar kuantitas bahan baku 3 unit bahan baku per unit barang jadi
Bahan baku yang dipakai 50.000 unit
Bahan baku yang dibeli 60.000 unit
Standar harga bahan baku Rp1,25 per unit
Harga bahan baku sesungguhnya Rp1,10 per unit
Standar efisiensi tenaga kerja langsung 2 jam kerja langsung per unit
Jam kerja langsung sesungguhnya 30.250 jam kerja langsung
Standar tarip upah langsung Rp4,20 per jam kerja langsung
Tarip upah langsung sesungguhnya Rp4,50 per jam kerja langsung
Overhead pabrik sesungguhnya:
- Variabel Rp114.000,00
- Tetap Rp26.000,00
Budget overhead pabrik tetap Rp25.000,00
Standar tarip overhead pabrik:
- Variabel Rp3,00
- Tetap 1,00
Total Rp4,00
Pertanyaan:
Hitunglah:
1. Selisih bahan baku.
2. Selisih tenaga kerja langsung.
3. Selisih overhead pabrik:
a. Satu selisih.
b. Dua selisih.
c. Tiga selisih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar